Notification

×

Iklan

Iklan

Misteri jalan Nyak Umar dan M. Dahlan (Jalan di depan Mesjid Raya Al Furqan Kota Kuala Simpang)

Minggu, 15 Juli 2018 | Juli 15, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-11-06T04:43:16Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
Bahagian ke Dua, Sambungan….. 

Oleh : Ichsan Nurdin S



M. Dahlan (Jalan M. Dahlan)

Tanggal 28 Pebruari 1947 terjadi pertempuran antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Rakyat Indonesia (TRI) maupun segenap kesatuan Laskar-laskar Rakyat dengan tentara Netherlands Indies Civil Administration( NICA) pecah di hampir seluruh Medan Area (Medan Selatan/Front pertempuran).  Dalam pertempuran front terdepan di Medan Area (Medan Selatan)  Sdr. B. Nainggolan memimpin pasukan dari seluruh kesatuan  laskar pejuang daerah yang menggabungkan diri, termasuk pasukan-pasukan yang berasal dari laskar rakyat yang datang dari Tamiang. Dalam pertempuran yang begitu hebat dikenal dengan peristiwa aggresi meliter di Medan Area.  

Peristiwa pertempuran yang begitu sengit ini banyak mengorbankan nyawa dari kedua belah pihak baik dari tentara sekutu dan para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Sdr. Serma. Muhammad Dahlan---seorang anggota Polisi Tentara dari Detasemen Simalungun termasuk salah seorang yang gugur dalam pertempuran itu. Oleh karena Serma. Muhammad Dahlan merupakan  pasukan yang dikirim dari Kuala Simpang dan beberapa kali aktif turut serta terjun dalam berbagai pertempuran dengan militer Jepang di wilayah Tamiang maka   rasa setia kawan yang muncul  beberapa orang Pemuda yang juga berasal dari Kuala Simpang diantaranya Sdr. Serma. Kadet, Tahir, Wahid, Syafie Syarif Melayu, dan Sdr. Ali Darman serta beberapa orang lainnya, mereka membuat kesepakatan untuk membawa pulang Jenazahnya ke Kuala Simpang. 



Jenazah Serma Muhammmad Dahlan dibawa pulang dengan cara ditandu/digotong selama + 10 (sepuluh jam) secara estapet oleh Sdr. Serma. Kadet, Tahir, Wahid, Syafie Syarif Melayu, dan Sdr. Ali Darman serta beberapa orang lainnya dari Tworkers Pancur Batu menuju Kuala Simpang di wilayah Tamiang  dan akhirnya jenazah tersebut tiba menjelang subuh pagi di Kuala Simpang.

Pada waktu itu juga jenazah disholatkan yang diimami Tgk. Lebai Kasah dan dimakmumi oleh segenap kesatuan laskar pejuang Tamiang. Pada pukul 08.00 pagi dilaksanakan pemakaman Sdr. Serma. Muhammad Dahlan yang dilakukan dengan upacara khusus didepan kantor Polisi Kuala Simpang (Polri 102/04) yang sekarang menjadi makam pahlawan Kuala Simpang. Pemakaman tersebut turut dihadiri Jendral Mayor (Titulier) Tgk. Amir Husin Al Mujahid, seluruh Tentara Rakyat Indonesia (T.R.I) yang ada di Kuala Simpang, seluruh kesatuan-kesatuan laskar  perjuang Tamiang serta diikuti juga para pemuda, wanita disekitar wilayah Tamiang dengan penuh haru. 



Almarhum Serma. Muhammad Dahlan jenazah pertama yang dikuburkan didepan kantor Polisi Kuala Simpang (Polri 102/04) yang sekarang menjadi makam pahlawan Kuala Simpang dan untuk mengenang peristiwa kegigihan Laskar Rakyat Tamiang dalam membela Proklamasi Kemerdekaan RI pada peristiwa pertempuran Front terdepan Medan Area maka Serma M. Dahlan seorang yang gugur dalam pertempuran dalam itu di tetapkan menjadi salah satu nama jalan di dalam  kota Kuala Simpang.

Jalan M. Dahlan (Jalan di depan Mesjid Raya Al Furqan Kota Kualasimpang) sebuah nama jalan yang diambil dari nama salah seorang Laskar Rakyat Tamiang yang gugur dalam pertempuran Front terdepan Medan Area (Medan Selatan) pada peristiwa Agresi Militer di Medan Area. M. Dahlan Jenazah Pertama yang dikuburkan di Makam Pahlawan Kota Kualasimpang. 

* Ichsan Nurdin S adalah Penulis Buku sejarah  “Laskar Rakyat Tamiang dalam Membela Proklamasi Kemerdekaan RI di Wilayah Tamiang Tahun 1945 s.d. 1950”
×
Berita Terbaru Update