Notification

×

Iklan

Iklan

Punya Jenggot dan Bulu Dada, Wanita Ini Dulu Di-bully, Sekarang Menginspirasi

Rabu, 21 Februari 2018 | Februari 21, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-02-21T07:01:08Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
TamiangNews.com, LIFESTYLE -- Leah Jorgensen memiliki penyakit langka yakni sindrom ovarium polikistik sedari kecil, dimana pertumbuhan rambut lebih cepat dibandingkan orang normal.

Foto : okezone.com
Ia harus menghabiskan bertahun-tahun mencukur bulu-bulu rambut di seluruh bagian tubuhnya. Usia 14 tahun, Leah sering diejek dan dibully sebagai pria oleh teman-temannya di sekolah. Untuk menutupi kekuranganya, ia sering mengenakan kemeja berlengan panjang dan halterneck selama 13 tahun, karena bulu-bulu rambutnya yang aneh.

Pada usia 20-an, dia pun memutuskan untuk mencukur dan menghabiskan berjam-jam membabat habis bulu -bulu rambut di dagu, pipi, bibir atas, dada, perut, lengan, kaki dan punggung. Bisa bayangkan berapa lama waktu Leah untuk mencukur habis semua bulu-bulu tersebut

"Saya belum pernah melihat wanita yang terlihat seperti saya. Saya sangat malu karena saya tidak ingin membicarakannya," ucap Leah.

Lalu, untuk menutupi rasa malunya, Leah pun memilih untuk menyembunyikan kelainannya itu. Setiap hari Leah berusaja keras agar bisa melewati hari tanpa ada satu pun orang yang tahu badannya penuh bulu.

"Karena saya memiliki begitu banyak spot badan yang berbulu, maka terkadang sangat sulit untuk menyembunyikannya.Saya mengalami kasus kecemasan yang mengerikan dan itu benar-benar memengaruhi kesehatan mental saya," tambahnya.

Hal yang lebih parahnya lagi, ketika Leah mengunjungi seorang dokter, ia mengaku belum pernah melihat kasus Leah, dan justru terkejut dengan menunjukkan ekspresi yang membuat Leah kecewa. Tak hanya itu, wanita yang sekarang berusia 33 tahun ini kerap diejek oleh teman sekolahnya.

"Di SMP, teman sekelas melihat rambut di wajah saya dan ada sekelompok gadis menggodaku tentang hal itu dan memanggil saya seorang pria. Saya merasa malu, malu dan takut, sepertinya saya bukan wanita," imbuhnya.

Saat musim panas, Leah pun mengenakan jaket ber-hodie untuk menutupi bulu-bulunya. Selama 12 tahun ia menutupi bulu badannya, hingga rela tenggelam dalam keringat saat musim panas datang. Aneh memang, saat musim panas orang normal kepanasan memakai jaket, justru sebaliknya Leah memakai jaket agar aman dari ejekan orang lain.

"Orang-orang akan bertanya kepada saya, "Mengapa Anda memakainya, dan saya akan menjawab, tinggalkan saya sendiri," ungkap Leah.

Jika bulu-bulu itu ditampilkannya, Leah menganggap dirinya akan kehilangan teman-teman dan keluarga akan menolak kehadirannya. Leah bahkan berpikir dirinya tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan atau pacar. Leah hanya akan menjalani kehidupan yang menyedihkan sendirian.

Suatu waktu Desember 2015, Leah tertabrak mobil saat dia menyeberang jalan dan dia harus dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Petugas memotong pakaiannya dan menjalani operasi dan terapi. Saat memotong pakaian, jelas petugas melihat tingkat pertumbuhan rambutnya untuk pertama kalinya.

"Saya menyadari tidak ada yang peduli dengan penampilan saya, mereka hanya melihat saya sebagai pribadi. Ini sangat membantu saya untuk melupakannya," katanya.

Leah pun pernah putus asa dan tak percaya diri dengan tubuhnya. Tapi, akhirnya kini dia menemukan keberanian untuk tidak lagi mencukurnya bulu-bulunya dan tampil alami apa adanya.

Leah mengatakan dia merasa lebih hidup dan berharap ceritanya akan memberi keberanian wanita lain. Dia juga mulai memakai celana pendek, kaus tanpa lengan, dan menunjukkan kakinya di depan umum.

Baru musim panas lalu, dia dengan berani memakai bikini untuk pertama kalinya dan berbagi foto dengan tubuh penuh bulunya dengan 2.500 pengikut lainnya di Instagram. Pergeseran mindset juga mendorongnya untuk berhenti dari pekerjaannya di bidang asuransi dan kembali ke perguruan tinggi. Dia kembali mempelajari pekerjaan sosial dan baru-baru ini mendapat pekerjaan dengan anak-anak autis.

"Dulu aku takut orang melihat rambutku tapi sekarang aku menampilkannya dan membiarkannya tumbuh. Saya unik dan itu baik-baik saja," imbuhnya. Meski sudah percaya diri dan ingin menginspirasi, Leah masih mencukur wajah, karena dia menyukai penampilan wajah saya tanpa rambut. Tapi, Leah sering bercukur beberapa kali sehari dan sekarang saya akan tidak mencurukurnya beberapa hari.

Bulan depan, Leah akan menjadi satu dari 100 wanita yang difoto untuk mempromosikan keragaman buku sebagai bagian dari sebuah proyek yang disebut Underneath We Are Women. Ia pun sudah memiliki kekasih yang menerima kekurangan Leah, dan terus mendukung langkah Leah menjadi wanita inspirasi.

"Saya berharap, dengan berbagi cerita saya akan memberi orang lain keberanian dan bagi wanita yang memiliki hirsutisme, percayalah Anda tidak sendiri," tutur Leah. [] okezone.com
×
Berita Terbaru Update