TamiangNews.com, LIFESTYLE -- Bagi sebagian orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya, menyewa pengasuh bayi adalah salah satu cara yang bisa dipilih untuk memastikan anak tetap baik. Tapi, kalau Anda asal pilih baby sitter, tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Seperti yang dialami keluarga kecil satu ini. Memercayakan bayinya pada seorang baby sitter, pasangan Joshua Marbury dan Alicia Quinney malah mendapati anaknya terluka parah. Tubuhnya dipenuhi memar yang cukup parah sampai akhirnya si anak butuh perawatan medis yang intensif.
Dilansir dari Topbuzz, Kamis (18/1/2018), kejadian awalnya adalah saat orangtua ini pulang ke rumah setelah bekerja. Kala itu mereka mendapati anaknya yang masih berusia satu tahun terus merengek di tempat tidurnya. Mereka masih menganggap cengengnya Jacob, nama si anak, hal biasa.
Tapi, keesokan harinya saat kedua orangtua ini ingin menggendong anaknya, hal yang mengejutkan mengagetkan mereka. Tubuh Jacob dipenuhi dengan luka memar yang cukup parah. Bahkan, di salah satu matanya terlihat luka lebam yang membiru seperti habis dipukuli.
Saat mengetahui kondisi anaknya, Joshua dan Alicia pun langsung melarikan Jacob ke rumah sakit. Saat evaluasi dilakukan oleh dokter, mereka menemukan adanya bekas tangan di wajah Jacob. Setelah itu Joshua dan Alicia yakin bahwa pelaku penganiayaan anaknya itu adalah sang baby sitter!
Ya, ternyata babysitter yang mereka percaya untuk merawat anak mereka telah menganiaya anak mereka! Mereka bahkan tidak menyangka bahwa babysitter yang sudah mereka anggap keluarga sendiri tega melakukan hal keji seperti
Sementara itu, meski bukti pelecehan telah mereka kantongi, Marbury mengatakan Jaksa Wilayah Washington County berkeras bahwa kasus tersebut tidak dapat diadili. Marbury kemudian membagikan kisah ini di Facebook untuk mencoba dan menimbulkan kemarahan yang cukup dari orang lain untuk melihat apakah dia bisa "menyadarkan" jaksa penuntut untuk mengubah pikiran mereka.
Seorang jaksa Oregon mengatakan kepada WTOL 11. "Kasus penganiayaan anak seringkali sangat sulit untuk diadili berdasar undang-undang Oregon. Undang-undang negara mengharuskan jaksa untuk membuktikan tanpa keraguan bahwa ada rasa sakit dan luka fisik yang serius pada anak tersebut, dan bila tidak ada saksi tindakan tersebut dan anak tersebut terlalu muda untuk mengakui siapa pelakunya dan seberapa sakit dirinya, beban pembuktian menjadi semakin sulit," paparnya.
Postingan Facebook Marbury ini sekarang telah dibagikan hampir 400.000 kali sejak minggu lalu dan terus memicu kemarahan dari seluruh dunia. Mudah-mudahan cukup untuk membantu keluarga ini dalam menuntut pengasuh bayi ini yang menyalahgunakan bayi laki-laki mereka yang berharga dan untuk membawa perdamaian dan penutupan keluarga ini. [] okezone.com
Foto : Ilustrasi |
Dilansir dari Topbuzz, Kamis (18/1/2018), kejadian awalnya adalah saat orangtua ini pulang ke rumah setelah bekerja. Kala itu mereka mendapati anaknya yang masih berusia satu tahun terus merengek di tempat tidurnya. Mereka masih menganggap cengengnya Jacob, nama si anak, hal biasa.
Tapi, keesokan harinya saat kedua orangtua ini ingin menggendong anaknya, hal yang mengejutkan mengagetkan mereka. Tubuh Jacob dipenuhi dengan luka memar yang cukup parah. Bahkan, di salah satu matanya terlihat luka lebam yang membiru seperti habis dipukuli.
Saat mengetahui kondisi anaknya, Joshua dan Alicia pun langsung melarikan Jacob ke rumah sakit. Saat evaluasi dilakukan oleh dokter, mereka menemukan adanya bekas tangan di wajah Jacob. Setelah itu Joshua dan Alicia yakin bahwa pelaku penganiayaan anaknya itu adalah sang baby sitter!
Ya, ternyata babysitter yang mereka percaya untuk merawat anak mereka telah menganiaya anak mereka! Mereka bahkan tidak menyangka bahwa babysitter yang sudah mereka anggap keluarga sendiri tega melakukan hal keji seperti
Sementara itu, meski bukti pelecehan telah mereka kantongi, Marbury mengatakan Jaksa Wilayah Washington County berkeras bahwa kasus tersebut tidak dapat diadili. Marbury kemudian membagikan kisah ini di Facebook untuk mencoba dan menimbulkan kemarahan yang cukup dari orang lain untuk melihat apakah dia bisa "menyadarkan" jaksa penuntut untuk mengubah pikiran mereka.
Seorang jaksa Oregon mengatakan kepada WTOL 11. "Kasus penganiayaan anak seringkali sangat sulit untuk diadili berdasar undang-undang Oregon. Undang-undang negara mengharuskan jaksa untuk membuktikan tanpa keraguan bahwa ada rasa sakit dan luka fisik yang serius pada anak tersebut, dan bila tidak ada saksi tindakan tersebut dan anak tersebut terlalu muda untuk mengakui siapa pelakunya dan seberapa sakit dirinya, beban pembuktian menjadi semakin sulit," paparnya.
Postingan Facebook Marbury ini sekarang telah dibagikan hampir 400.000 kali sejak minggu lalu dan terus memicu kemarahan dari seluruh dunia. Mudah-mudahan cukup untuk membantu keluarga ini dalam menuntut pengasuh bayi ini yang menyalahgunakan bayi laki-laki mereka yang berharga dan untuk membawa perdamaian dan penutupan keluarga ini. [] okezone.com