TamiangNews.com, TOKYO -- Program kecerdasan buatan (AI) yang dibangun oleh laboratorium Profesor Kamitani di Universitas Kyoto telah belajar untuk mengetahui lewat mesin yang mampu membaca pikiran manusia.
Teknik ini suatu hari nanti bisa digunakan untuk membuat rekaman video dari lamunan, atau untuk membantu pasien di negara-negara vegetatif untuk berkomunikasi dengan keluarga mereka.
Dengan teknologi Artificial intelligence alias AI yang digunakan, mesin ini akan mempelajari sinyal listrik di otak manusia untuk tahu apa yang sedang dipikirkan.
Di sini para peneliti menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk membuat gambar berdasarkan formasi dari pemindaian FMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging). Dengan begitu mesin dapat mendeteksi perubahan aliran darah untuk menganalisa aktivitas listrik.
Alhasil mesin pun dapat merekonstruksi pesawat terbang, jendela, burung hantu, dan objek lainnya setelah sukarelawan menatap gambar-gambar tersebut. Secara teoritis, teknik itu dapat menciptakan rekaman kenangan, lamunan, dan gambaran batin atau psikis lainnya.
Lebih lanjut dikatakan, mesin tersebut bergantung pada jaringan syaraf tiruan yang mencoba menyimulasikan cara kerja otak agar bisa mempelajarinya. Jaringan saraf buatan tim Kyoto telah dilatih dengan 50 gambar alami dan hasil fMRI dari relawan yang menatapnya. Alat tersebut kemudian menciptakan kembali gambar yang dilihat oleh para sukarelawan. [] inilah.com
Foto : inilah.com |
Dengan teknologi Artificial intelligence alias AI yang digunakan, mesin ini akan mempelajari sinyal listrik di otak manusia untuk tahu apa yang sedang dipikirkan.
Di sini para peneliti menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk membuat gambar berdasarkan formasi dari pemindaian FMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging). Dengan begitu mesin dapat mendeteksi perubahan aliran darah untuk menganalisa aktivitas listrik.
Alhasil mesin pun dapat merekonstruksi pesawat terbang, jendela, burung hantu, dan objek lainnya setelah sukarelawan menatap gambar-gambar tersebut. Secara teoritis, teknik itu dapat menciptakan rekaman kenangan, lamunan, dan gambaran batin atau psikis lainnya.
Lebih lanjut dikatakan, mesin tersebut bergantung pada jaringan syaraf tiruan yang mencoba menyimulasikan cara kerja otak agar bisa mempelajarinya. Jaringan saraf buatan tim Kyoto telah dilatih dengan 50 gambar alami dan hasil fMRI dari relawan yang menatapnya. Alat tersebut kemudian menciptakan kembali gambar yang dilihat oleh para sukarelawan. [] inilah.com