"Menurut Ketum BPD HIPMI Aceh, ini hanya efek dari keputusan SC soal gugurnya salah satu balontum yang 9 BPC ini dukung"
TamiangNews.com, BANDA ACEH -- Terkait mosi tidak percaya yang telah dilayangkan 9 BPC dari 14 BPC yang ada di Provinsi Aceh terhadap BPD Hipmi Aceh melalui suratnya tanggal 20 Januari 2018. Juru Bicara 9 BPC HIPMI Aceh Hadi Surya STP MT yang juga Ketua Umum BPC HIPMI Aceh Selatan kepada TamiangNews.com via Whattsapp Senin (22/01) yang lalu mengatakan, apa yang terjadi ini merupakan suatu hal yang sudah lama terpendam, hanya kebetulan memuncaknya sekarang.
Lebih lanjutkan dikatakan, dari hal tersebut disimpulkan 9 poin yang dijadikan alasan lahirnya mosi tak percaya terhadap ketua HIPMI Aceh. Ditambah lagi masa kepengurusannya sudah selesai, sudah memasuki masa tambahan 3 bulan sampai akhir febuari 2018 pun sampai sekarang belum ada kejelasan kapan Musda bisa terselenggara, ujarnya.
"Kami menilai, baiknya Badan Pengurus Pusat HIPMI di Jakarta segera membentuk carateker untuk persiapan musda HIPMI Aceh agar bisa melahirkan pemimpin HIPMI Aceh ke depan lebih baik dan dengan cara yang baik pula", ujar Juru Bicara 9 BPC HIPMI Aceh Hadi Surya STP MT yang juga Ketua Umum BPC HIPMI Aceh Selatan ini.
Hadi Surya berpendapat, mengenai poin pengguguran bakal caketum yang dilakukan oleh BPD HIPMI Aceh, prosesnya sangat sarat kepentingan dan tidak fair.
"Kami menilai, pemimpin yang baik itu hanya lahir dengan cara-cara yang baik bukan dengan kecurangan dan pembentukan opini miring. Sebaiknya buka saja kran calon ketum sebanyak-banyaknya, toh di HIPMI sudah diatur sistim demokrasi yang baik, kedaulatan suara itu kan ada pada masing masing BPC, biarlah BPC yang memilih pemimpin yang berkualitas untuk HIPMI Aceh ke depan bukan dengan pencegalan, apalagi dalam sanubari kader HIPMI sudah terpatri selogan "bersaing untuk bersanding" makanya kami menyesalkan upaya pencegalan yang sedang dilakukan", ucap Hadi Surya.
BPC HIPMI se-Aceh Diminta Tetap Solid
Sementara itu, Ketua BPD HIPMI Aceh Muhammad Furqan Firmandes yang dikonfirmasi TamiangNews.com via Whatsapp (22/01) terkait surat mosi dari 9 BPC Hipmi baru memberi tanggapannya via Whattsapp pada Rabu (24/01) yang mengatakan, baru menerima surat mosi tersebut via email pada kemarin sore (23/01_red).
"Saya baru terima surat mosi itu kemarin sore melalui email bukan diantar langsung oleh BPC tersebut", ujarnya.
Menurut Muhammad Furqan Firmandes, kejadian ini merupakan efek dari Keputusan SC yang menggugurkan salah satu calon ketua.
"Menurut saya ini hanya efek dari keputusan SC soal gugurnya salah satu balontum yang 9 BPC ini dukung. Gugurnya saudara Rizky Syahputra dari balontum karena tidak melampirkan sertifikat diklatda sampai waktu yang sudah ditentukan oleh SC. Jadi yang gugurkan adalah SC bukan saya. Saya mendapat laporan semua hasil dari tim SC. Salah sasaran kalau mereka buat mosi untuk saya. Musda itu ranahnya SC, SC punya tanggung jawab untuk Press Confrence", ujarnya.
Sedangkan terkait dengan masa jabatannya, Muhammad Furqan Firmandes mengatakan SK nya telah berakhir pada tanggal 28 November 2017, tetapi ditambah 3 bulan lagi.
BPD Hipmi Aceh sudah pernah mengusulkan Musda di bulan Desember 2017 dan juga di bulan Januari 2018, tetapi diundur oleh BPP karena polemik ini. "Jadi tidak benar kalau Ketua Hipmi Aceh Selatan mengatakan BPD Hipmi Aceh tidak mampu melaksanakan Musda", ujarnya lagi.
Muhammad Furqan Firmandes juga mengatakan, yang mengherankan nya adalah rata-rata ketua BPC yang melakukan mosi terhadapnya baru menjabat 2 bulan, dan ada yang belum dilantik sehingga belum ada kepengurusan. "Selama 3 tahun saya menjabat, BPC ini tidak ada program apapun, bisa dibilang BPC vakum dan tidak ada program dan kegiatan apapun", ucapnya.
"Intinya saya penanggung jawab Musda dan juga Ketum BPD Hipmi Aceh, mendapat info dari tim SC bahwa hanya ada satu calon yang lulus verifikasi. BPD dan SC telah melalukan tahapan Musda sesuai dengan PO dan ADRT terkait dengan Persyaratan Ketua Umum. Saya harap seluruh BPC Hipmi se Aceh tetap solid dan merangkul seluruh anggota Hipmi untuk memajukan Hipmi Aceh menjadi lebih baik dengan program yang bisa bersinergi dengan program Gubernur Irwandi Yusuf dan Wagub Nova Iriansyah", harap Muhammad Furqan Firmandes. [] TN-Red
TamiangNews.com, BANDA ACEH -- Terkait mosi tidak percaya yang telah dilayangkan 9 BPC dari 14 BPC yang ada di Provinsi Aceh terhadap BPD Hipmi Aceh melalui suratnya tanggal 20 Januari 2018. Juru Bicara 9 BPC HIPMI Aceh Hadi Surya STP MT yang juga Ketua Umum BPC HIPMI Aceh Selatan kepada TamiangNews.com via Whattsapp Senin (22/01) yang lalu mengatakan, apa yang terjadi ini merupakan suatu hal yang sudah lama terpendam, hanya kebetulan memuncaknya sekarang.
Lebih lanjutkan dikatakan, dari hal tersebut disimpulkan 9 poin yang dijadikan alasan lahirnya mosi tak percaya terhadap ketua HIPMI Aceh. Ditambah lagi masa kepengurusannya sudah selesai, sudah memasuki masa tambahan 3 bulan sampai akhir febuari 2018 pun sampai sekarang belum ada kejelasan kapan Musda bisa terselenggara, ujarnya.
"Kami menilai, baiknya Badan Pengurus Pusat HIPMI di Jakarta segera membentuk carateker untuk persiapan musda HIPMI Aceh agar bisa melahirkan pemimpin HIPMI Aceh ke depan lebih baik dan dengan cara yang baik pula", ujar Juru Bicara 9 BPC HIPMI Aceh Hadi Surya STP MT yang juga Ketua Umum BPC HIPMI Aceh Selatan ini.
Hadi Surya berpendapat, mengenai poin pengguguran bakal caketum yang dilakukan oleh BPD HIPMI Aceh, prosesnya sangat sarat kepentingan dan tidak fair.
"Kami menilai, pemimpin yang baik itu hanya lahir dengan cara-cara yang baik bukan dengan kecurangan dan pembentukan opini miring. Sebaiknya buka saja kran calon ketum sebanyak-banyaknya, toh di HIPMI sudah diatur sistim demokrasi yang baik, kedaulatan suara itu kan ada pada masing masing BPC, biarlah BPC yang memilih pemimpin yang berkualitas untuk HIPMI Aceh ke depan bukan dengan pencegalan, apalagi dalam sanubari kader HIPMI sudah terpatri selogan "bersaing untuk bersanding" makanya kami menyesalkan upaya pencegalan yang sedang dilakukan", ucap Hadi Surya.
BPC HIPMI se-Aceh Diminta Tetap Solid
Sementara itu, Ketua BPD HIPMI Aceh Muhammad Furqan Firmandes yang dikonfirmasi TamiangNews.com via Whatsapp (22/01) terkait surat mosi dari 9 BPC Hipmi baru memberi tanggapannya via Whattsapp pada Rabu (24/01) yang mengatakan, baru menerima surat mosi tersebut via email pada kemarin sore (23/01_red).
"Saya baru terima surat mosi itu kemarin sore melalui email bukan diantar langsung oleh BPC tersebut", ujarnya.
Menurut Muhammad Furqan Firmandes, kejadian ini merupakan efek dari Keputusan SC yang menggugurkan salah satu calon ketua.
"Menurut saya ini hanya efek dari keputusan SC soal gugurnya salah satu balontum yang 9 BPC ini dukung. Gugurnya saudara Rizky Syahputra dari balontum karena tidak melampirkan sertifikat diklatda sampai waktu yang sudah ditentukan oleh SC. Jadi yang gugurkan adalah SC bukan saya. Saya mendapat laporan semua hasil dari tim SC. Salah sasaran kalau mereka buat mosi untuk saya. Musda itu ranahnya SC, SC punya tanggung jawab untuk Press Confrence", ujarnya.
Sedangkan terkait dengan masa jabatannya, Muhammad Furqan Firmandes mengatakan SK nya telah berakhir pada tanggal 28 November 2017, tetapi ditambah 3 bulan lagi.
BPD Hipmi Aceh sudah pernah mengusulkan Musda di bulan Desember 2017 dan juga di bulan Januari 2018, tetapi diundur oleh BPP karena polemik ini. "Jadi tidak benar kalau Ketua Hipmi Aceh Selatan mengatakan BPD Hipmi Aceh tidak mampu melaksanakan Musda", ujarnya lagi.
Muhammad Furqan Firmandes juga mengatakan, yang mengherankan nya adalah rata-rata ketua BPC yang melakukan mosi terhadapnya baru menjabat 2 bulan, dan ada yang belum dilantik sehingga belum ada kepengurusan. "Selama 3 tahun saya menjabat, BPC ini tidak ada program apapun, bisa dibilang BPC vakum dan tidak ada program dan kegiatan apapun", ucapnya.
"Intinya saya penanggung jawab Musda dan juga Ketum BPD Hipmi Aceh, mendapat info dari tim SC bahwa hanya ada satu calon yang lulus verifikasi. BPD dan SC telah melalukan tahapan Musda sesuai dengan PO dan ADRT terkait dengan Persyaratan Ketua Umum. Saya harap seluruh BPC Hipmi se Aceh tetap solid dan merangkul seluruh anggota Hipmi untuk memajukan Hipmi Aceh menjadi lebih baik dengan program yang bisa bersinergi dengan program Gubernur Irwandi Yusuf dan Wagub Nova Iriansyah", harap Muhammad Furqan Firmandes. [] TN-Red