TamiangNews.com, KARANG BARU-- Puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Badan eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Aceh yang mengikuti undangan dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) merasa kecewa dengan ketidak hadiran beberapa pejabat pengambil Kebijakan dalam acara Dialog dan Seminar Nasional dengan tema Memperkuat Pencegahan dan Penegakan Lingkungan Hidup di Aula SKB Kabupaten Aceh Tamiang Senin (11/12).
Seminar Nasional ini seharusnya dihadiri oleh beberapa perwakilan selevel Gubernur atau Menteri, akan tetapi hal yang terjadi kita melihat setingkat perwakilan bupati/walikota dari 23 kabupaten satu pun tidak terlihat terkecuali perwakilan Bupati Aceh Tamiang yang di wakili oleh Sekda Kabupaten Aceh Tamiang Ir Razuardi Ibrahim MT.
Kekecewaan itu memang patut dirasakan oleh beberapa pihak yang mengikuti seminar ini dikarenakan isu lingkungan itu tidak dianggap sensitif bagi pejabat publik apalagi mengingat persoalan tentang lingkungan hidup di Aceh ini masih sangatlah buruk.
Muhammad Nur selaku Ketua Walhi Aceh Membenarkan bahwa banyaknya kejadian yang akhirnya timbul pada bencana ekologis, ditambah lagi dengan ketidak hadiran pejabat publik yang telah diundang dalam dialog kali ini menunjukan bahwa ketidak sensitifnya terhadap kerusakan lingkungan hidup sekalipun ini dilaksanakan pada akhir tahun, maka tidak ada alasan buat pejabat publik mengatakan ini akhir tahun.
"Ya memang bencana banjir, ilegal loging, penambangan liar, dan buruknya tata kelola perkebunan masih terjadi di bumi Aceh ini dan akhirnya timbul pada bencana ekologis di tambah lagi ketidak hadiran beberapa perwakilan pejabat publik yang dianggap penting dalam dialog ini ya saya rasa memang ada rasa kekecewaan pada para undangan yang telah mengikuti acara dialog ini seperti LSM, BEM dan beberapa awak media", ujarnya. [] TN-W008
Direktur Eksekutif Walhi Aceh, M. Nur |
Kekecewaan itu memang patut dirasakan oleh beberapa pihak yang mengikuti seminar ini dikarenakan isu lingkungan itu tidak dianggap sensitif bagi pejabat publik apalagi mengingat persoalan tentang lingkungan hidup di Aceh ini masih sangatlah buruk.
Muhammad Nur selaku Ketua Walhi Aceh Membenarkan bahwa banyaknya kejadian yang akhirnya timbul pada bencana ekologis, ditambah lagi dengan ketidak hadiran pejabat publik yang telah diundang dalam dialog kali ini menunjukan bahwa ketidak sensitifnya terhadap kerusakan lingkungan hidup sekalipun ini dilaksanakan pada akhir tahun, maka tidak ada alasan buat pejabat publik mengatakan ini akhir tahun.
"Ya memang bencana banjir, ilegal loging, penambangan liar, dan buruknya tata kelola perkebunan masih terjadi di bumi Aceh ini dan akhirnya timbul pada bencana ekologis di tambah lagi ketidak hadiran beberapa perwakilan pejabat publik yang dianggap penting dalam dialog ini ya saya rasa memang ada rasa kekecewaan pada para undangan yang telah mengikuti acara dialog ini seperti LSM, BEM dan beberapa awak media", ujarnya. [] TN-W008