TamiangNews.com, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut negara Israel sebagai negara teroris dalam pidatonya yang disampaikan di salah satu kota tua di Turki, Kota Sivas, Ahad (10/12). Erdogan pun bersumpah menolak dan melawan pengakuan Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Palestina adalah korban yang tidak berdosa. Sedangkan untuk Israel, ini adalah negara teroris, ya, teroris!" ujar Erdogan dikutip dari Arab News, Senin (11/12)
Pernyataan Erdogan ini dilontarkan beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang akhirnya memicu protes di negara-negara Muslim dan Arab.
Empat warga Palestina tewas dan puluhan lainnya cedera dalam tindak kekerasan menyusul pengumuman yang disampaikan Trump tersebut. "Kami tidak akan meninggalkan Yerusalem karena belas kasihan negara yang membunuh anak-anak," ucap Erdogan.
Roket ditembakkan dari Gaza dan pesawat tempur Israel melakukan penggerebekan di wilayah tersebut. Erdogan sebelumnya mengatakan pernyataan Trump tersebut harus dibatalkan demi tegaknya hukum Internasional.
Sebagai ketua Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Erdogan berencana mengadakan pertemuan puncak bersama negara-negara Islam pada Rabu (13/12) mendatang. Pertemuan tersebut membahas langkah Amerika Serikat mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Kami akan menunjukkan langkah tersebut tidak akan semudah itu," kata Erdogan. [] republika.co.id
Presiden turky Recep Tayyip Erdogan ( republika.co.id) |
Pernyataan Erdogan ini dilontarkan beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang akhirnya memicu protes di negara-negara Muslim dan Arab.
Empat warga Palestina tewas dan puluhan lainnya cedera dalam tindak kekerasan menyusul pengumuman yang disampaikan Trump tersebut. "Kami tidak akan meninggalkan Yerusalem karena belas kasihan negara yang membunuh anak-anak," ucap Erdogan.
Roket ditembakkan dari Gaza dan pesawat tempur Israel melakukan penggerebekan di wilayah tersebut. Erdogan sebelumnya mengatakan pernyataan Trump tersebut harus dibatalkan demi tegaknya hukum Internasional.
Sebagai ketua Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Erdogan berencana mengadakan pertemuan puncak bersama negara-negara Islam pada Rabu (13/12) mendatang. Pertemuan tersebut membahas langkah Amerika Serikat mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Kami akan menunjukkan langkah tersebut tidak akan semudah itu," kata Erdogan. [] republika.co.id