TamiangNews.com, SABANG - Carnival Night Competition yang digelar di Sabang Fair memeriahkan event Sail Sabang 2017, Rabu (29/11/2017) malam, menyorot perhatian masyarakat dan wisatawan. Meskipun diguyur hujan gerimis, antusias peserta dan penonton cukup tinggi.
Kegiatan yang termasuk dalam rangkaian kirab budaya dan pawai kota itu, menampilkan ajang fashion show dengan balutan lampu LED pada busana, agar warna yang dihasilkan terlihat hidup. Terlebih lagi, pakaian itu didesain oleh desainer-desainer muda dari Aceh.
Sebanyak 20 peserta carnival night tampil percaya diri menunjukkan busananya dihadapan dewan juri dan penonton. Konsepnya sangat simpel, ide yang ingin diangkat dalam event ini adalah memadukan sejarah, ragam budaya dan moderenitas ke Aceh-an yang diangkat melalui pagelaran seni dan budaya. Namun bentuk konsepnya dibuat dengan kreatifitas tinggi, tidak asal-asalan, dan perkembangannya mengacu pada standar global.
Karena tidak ingin tampil seadanya, event inipun langsung dirancang agar tidak membosankan. Rangkain kegiatannya panjang. Mulai dari competition model fashion show, pawai mobil hias, opening act seperti marching band, barongsai, live music, semua tersaji.
“Event ini sebagai atraksi pariwisata yang tentunya bisa meningkatkan jumlah kunjungan dan daya tarik untuk mengundang para wisatawan datang ke Sabang,” kata Wawan Gunawan, Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Kementrian Pariwisata.
Ia menyebutkan, agenda carnival night festival ini akan digelar secara rutin untuk lebih mempromosikan budaya Aceh kepada wisatawan mancanegara. Menurutnya, cara seperti itu bisa mendongkrak budaya Aceh ke mata dunia.
Sementara itu, Kadisbudpar Aceh Reza Fahlevi mengatakan, kegiatan ini rangkaian untuk menyukseskan event Sail Sabang yang telah dimulai sejak 28 November. Mengenai event night carnival, kata dia, hal ini sebagai pembuktian bahwa desainer Aceh pada fashion show cukup menjanjikan untuk bisa mempromosikan budaya Aceh.
“Dengan event seperti ini wisatawan dapat melihat bagaimana kekayaan adat budaya Aceh serta karya-karya kreatif masyarakatnya,” kata Reza.
Dalam ajang tersebut, Ratu Adivah keluar menjadi juara satu lomba event night carnival dengan tema desain Sabang Under The Sea yang terinspirasi dari Pulau Rubiah. Atas pencapian itu, Ratu Adivah berhak mendapatkan tropi serta uang pembinaan sebesar 8 juta.
Kemudian, juara dua Dewi Isra mendapat uang pembinaan 5 juta plus tropi dan juara tiga Maula mendapatkan uang pembinaan sebesar 4 juta juga tropi. Uang serta tropi turut juga diberikan kepada juara harapan satu, dua dan tiga. [] TN-Red
Kegiatan yang termasuk dalam rangkaian kirab budaya dan pawai kota itu, menampilkan ajang fashion show dengan balutan lampu LED pada busana, agar warna yang dihasilkan terlihat hidup. Terlebih lagi, pakaian itu didesain oleh desainer-desainer muda dari Aceh.
Sebanyak 20 peserta carnival night tampil percaya diri menunjukkan busananya dihadapan dewan juri dan penonton. Konsepnya sangat simpel, ide yang ingin diangkat dalam event ini adalah memadukan sejarah, ragam budaya dan moderenitas ke Aceh-an yang diangkat melalui pagelaran seni dan budaya. Namun bentuk konsepnya dibuat dengan kreatifitas tinggi, tidak asal-asalan, dan perkembangannya mengacu pada standar global.
Karena tidak ingin tampil seadanya, event inipun langsung dirancang agar tidak membosankan. Rangkain kegiatannya panjang. Mulai dari competition model fashion show, pawai mobil hias, opening act seperti marching band, barongsai, live music, semua tersaji.
“Event ini sebagai atraksi pariwisata yang tentunya bisa meningkatkan jumlah kunjungan dan daya tarik untuk mengundang para wisatawan datang ke Sabang,” kata Wawan Gunawan, Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Kementrian Pariwisata.
Ia menyebutkan, agenda carnival night festival ini akan digelar secara rutin untuk lebih mempromosikan budaya Aceh kepada wisatawan mancanegara. Menurutnya, cara seperti itu bisa mendongkrak budaya Aceh ke mata dunia.
Sementara itu, Kadisbudpar Aceh Reza Fahlevi mengatakan, kegiatan ini rangkaian untuk menyukseskan event Sail Sabang yang telah dimulai sejak 28 November. Mengenai event night carnival, kata dia, hal ini sebagai pembuktian bahwa desainer Aceh pada fashion show cukup menjanjikan untuk bisa mempromosikan budaya Aceh.
“Dengan event seperti ini wisatawan dapat melihat bagaimana kekayaan adat budaya Aceh serta karya-karya kreatif masyarakatnya,” kata Reza.
Dalam ajang tersebut, Ratu Adivah keluar menjadi juara satu lomba event night carnival dengan tema desain Sabang Under The Sea yang terinspirasi dari Pulau Rubiah. Atas pencapian itu, Ratu Adivah berhak mendapatkan tropi serta uang pembinaan sebesar 8 juta.
Kemudian, juara dua Dewi Isra mendapat uang pembinaan 5 juta plus tropi dan juara tiga Maula mendapatkan uang pembinaan sebesar 4 juta juga tropi. Uang serta tropi turut juga diberikan kepada juara harapan satu, dua dan tiga. [] TN-Red