Notification

×

Iklan

Iklan

Ngeri! Jaringan Narkoba Asia Tenggara dikendalikan di Dalam Lapas

Jumat, 10 November 2017 | November 10, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2017-11-10T02:45:10Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
TamiangNews.com, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, penggerak jaringan narkotika jenis sabu sindikat Malaysia, Myanmar, Thailand dan Indonesia terdapat di dalam lapas bernama Dulah.


Kepala BNN Komjen Budi Waseso ketika memberikan keterangan pers di Kantor BNN, Cawang, JakartaTimur (Jawapos.com)
"Dulah saat ini sebagai tahanan BNN, ia berada di dalam lapas, tapi faktanya masih bisa 
menggerakan jaringan narkotika Internasional," kata Komjen Pol Budi Waseso di Kantor BNN, 
Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (9/11).

Buwas menjelaskan, Dulah sebelumnya tertangkap di Kuala Lumpur. Dia diketahui merupakan jariangan Internasional Malaysia, saat ini tengah berada di rumah tahanan Langsa, Aceh.

Buwas menduga, selama berada didalam lapas Dulah sudah berkali-kali mengendalikan jaringan 
narkotika Internasional.

"Jadi kita tidak tahu sudah bebrapa kali dia (Dulah) menjalankan operasinya selama di lapas," ungkap Buwas.

Dia memperingatkan kepada para pelaku untuk tak coba-coba lagi melakukan operasi barang haramnya, meskipun tengah berada di dalam lapas.

"Akan kita tindak tegas, perberat hukumannya," tegas Buwas.

Sebelumnya diberitakan, petugas BNN mengamankan empat orang pelaku penyelundupan narkotika jenis sabu jaringan Internasional, seberat 220,78 kilogram.

Saat ini empat orang tersangka berinisial UD, RA, ABR dan FRZ telah diringkus petugas BNN, dan masih dilakukan proses sefara intensif.

Atas perbuatannya, keempat tersangka dikenakan pasal 114 ayat (2), pasal 112 ayat (2) jo 
pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Ancaman maksimalnya dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Dalam pengungkapan kasus ini, setidaknya BNN selamatkan 900.000 orang dari penyalahgunaan narkotika. [] jawapos.com
×
Berita Terbaru Update