TamiangNews.com, KARANG BARU -- Tahun 2017 ini Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan cetak sawah baru seluas 156 hektare untuk Kabupaten Aceh Tamiang. Direncanakan cetak sawah baru ini dilakukan di Kecamatan Bandar Pusaka, Bendahara, Sekrak, Tamiang Hulu dan Kecamatan Tenggulun.
“Setelah empat tahun vakum kita kembali dapat alokasi cetak sawah baru. Terakhir Kabupaten Aceh Tamiang dapat alokasi seluas 200 hektare pada tahun 2012 lalu. Setelah itu, kita tidak dapat. Dan baru tahun ini Kementan mengalokasikan kembali seluas 156 hektare dengan anggaran sebesar Rp 2,496 miliar yang bersumber dari dana APBN 2017”, kata Kabid Bina Usaha Tani dan Produksi Pertanian pada Dinas Pertanian, Pekerbunan dan Peternakan Aceh Tamiang Yunus, SP (foto), Selasa (14/3).
Menurut Yunus alokasi cetak sawah baru seluas 156 Hektare tersebar di Kampung Alur Jambu seluas 8,6 Ha, Blang Kandis seluas 21,6 Ha, Serba seluas 5,3 Ha, Rantau Pakam seluas 10,2 Ha, Sekumur seluas 57 Ha, Harum Sari seluas 21,1 Ha, Kaloy seluas 16,9 Ha dan Kampung Rimba Sawang seluas 15,3 Ha.
"Penetapan calon lokasi calon penerima (CP/CL) program cetak sawah baru tersebut berdasarkan Survey Investigation Design (SID) yang telah dilakukan pada tahun 2016", jelas Yunus.
Lebih lanjut, dalam melaksanakan proyek pencetakan sawah baru di Aceh Tamiang, pihaknya secara teknis akan bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai pelaksana kegiatan.
Menurut Yunus, program tersebut merupakan bagian dari upaya khusus peningkatan produksi pangan nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian.
"Proyek percetakan sawah baru itu diperuntukan bagi petani yang memiliki lahan tidur dan memiliki legalitas atau alas hak", papar Yunus.
Menurut dia, setiap petani memiliki lahan persawahan seluas satu hektare, disiapkan dana pengolahan sebesar Rp16 juta.Dana tersebut di peruntukan untuk cetak fisik dan pembelian Saprodi.
"Setelah pekerjaan pencetakan sawah baru itu selesai, pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang akan memberikan bantuan bibit padi dan pupuk kepada para petani," katanya. [] M. Hendra Vramenia (TN-W004)
“Setelah empat tahun vakum kita kembali dapat alokasi cetak sawah baru. Terakhir Kabupaten Aceh Tamiang dapat alokasi seluas 200 hektare pada tahun 2012 lalu. Setelah itu, kita tidak dapat. Dan baru tahun ini Kementan mengalokasikan kembali seluas 156 hektare dengan anggaran sebesar Rp 2,496 miliar yang bersumber dari dana APBN 2017”, kata Kabid Bina Usaha Tani dan Produksi Pertanian pada Dinas Pertanian, Pekerbunan dan Peternakan Aceh Tamiang Yunus, SP (foto), Selasa (14/3).
Menurut Yunus alokasi cetak sawah baru seluas 156 Hektare tersebar di Kampung Alur Jambu seluas 8,6 Ha, Blang Kandis seluas 21,6 Ha, Serba seluas 5,3 Ha, Rantau Pakam seluas 10,2 Ha, Sekumur seluas 57 Ha, Harum Sari seluas 21,1 Ha, Kaloy seluas 16,9 Ha dan Kampung Rimba Sawang seluas 15,3 Ha.
"Penetapan calon lokasi calon penerima (CP/CL) program cetak sawah baru tersebut berdasarkan Survey Investigation Design (SID) yang telah dilakukan pada tahun 2016", jelas Yunus.
Lebih lanjut, dalam melaksanakan proyek pencetakan sawah baru di Aceh Tamiang, pihaknya secara teknis akan bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai pelaksana kegiatan.
Menurut Yunus, program tersebut merupakan bagian dari upaya khusus peningkatan produksi pangan nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian.
"Proyek percetakan sawah baru itu diperuntukan bagi petani yang memiliki lahan tidur dan memiliki legalitas atau alas hak", papar Yunus.
Menurut dia, setiap petani memiliki lahan persawahan seluas satu hektare, disiapkan dana pengolahan sebesar Rp16 juta.Dana tersebut di peruntukan untuk cetak fisik dan pembelian Saprodi.
"Setelah pekerjaan pencetakan sawah baru itu selesai, pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang akan memberikan bantuan bibit padi dan pupuk kepada para petani," katanya. [] M. Hendra Vramenia (TN-W004)