TamiangNews.com, KARANG BARU - Sebanyak 190 karyawan PT Mestika Prima Lestari Indah (MPLI) di Kaloy Kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang pagi ini bergerak menuju Karang Baru, pusat pemerintahan Aceh Tamiang. Mereka akan menyampaikan orasinya di Gedung DPRK, Kantor Bupati dan Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
"Kami akan menyampaikan kepada Wakil Rakyat, Bupati, dan Dinas Tenagakerja, bahwa PT MPLI tidak memberikan upah kepada karyawannya.
Jadi jangankan bermimpi bisa menerima upah sesuai UMP Aceh sebesar Rp2.118.500, upah kerja saja tidak kami terima dari Perusahaan," ungkap Ketua Pengurus Unit Kerja SPPP-SPSI PT MPLI, Sapri dikonfirmasi GoAceh via telepon seluler, Selasa (27/9/2016).
Selama ini, kata Sapri, Perusahaan hanya memberikan premi kerja sesuai hasil yang didapatkan karyawannya. Bahkan sambung Sapri, diduga banyak pelanggaran Undang-undang Ketenagakerjaan dilakukan PT MPLI.
Selain itu, lanjut Sapri, hingga saat ini, managemen PT MPLI masih terus melakukan intimidasi kepada karyawan. Perusahaan tersebut kata Sapri sangat antipati dengan serikat pekerja SPPP-SPSI.
"Karyawan berserikat itu dilindungi oleh undang-undang negara, tapi pimpinan perusahaan masih terus melakukan pembangkangan terhadap pemerintah dengan tidak mematuhi segala aturannya," ujar Sapri.
Sapri juga mengatakan, kemarin Senin (26/9/2016) dua pimpinan Perusahaan datang ke Pulau Tiga dengan membawa sikap tegas yang menentang keberadaan SPSI masuk ke perusahaan. [] GoAceh
"Kami akan menyampaikan kepada Wakil Rakyat, Bupati, dan Dinas Tenagakerja, bahwa PT MPLI tidak memberikan upah kepada karyawannya.
Jadi jangankan bermimpi bisa menerima upah sesuai UMP Aceh sebesar Rp2.118.500, upah kerja saja tidak kami terima dari Perusahaan," ungkap Ketua Pengurus Unit Kerja SPPP-SPSI PT MPLI, Sapri dikonfirmasi GoAceh via telepon seluler, Selasa (27/9/2016).
Selama ini, kata Sapri, Perusahaan hanya memberikan premi kerja sesuai hasil yang didapatkan karyawannya. Bahkan sambung Sapri, diduga banyak pelanggaran Undang-undang Ketenagakerjaan dilakukan PT MPLI.
Selain itu, lanjut Sapri, hingga saat ini, managemen PT MPLI masih terus melakukan intimidasi kepada karyawan. Perusahaan tersebut kata Sapri sangat antipati dengan serikat pekerja SPPP-SPSI.
"Karyawan berserikat itu dilindungi oleh undang-undang negara, tapi pimpinan perusahaan masih terus melakukan pembangkangan terhadap pemerintah dengan tidak mematuhi segala aturannya," ujar Sapri.
Sapri juga mengatakan, kemarin Senin (26/9/2016) dua pimpinan Perusahaan datang ke Pulau Tiga dengan membawa sikap tegas yang menentang keberadaan SPSI masuk ke perusahaan. [] GoAceh
