Notification

×

Iklan

Iklan

Aceh Tambah 2 Medali Emas dari Terjun Payung dan Panahan

Senin, 26 September 2016 | September 26, 2016 WIB | 0 Views Last Updated 2017-10-29T09:20:26Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
TamiangNews.com, BANDUNG - Cabang olahraga terjun payung menyumbang satu medali emas dan satu perak untuk Aceh dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat.

Peraih emas dan perak ini menyelesaikan penerjunan hingga round kedelapan di Lanud Nusawiru, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/9/2016). Tapi kepastian medali diperoleh dalam pengumuman, Senin (26/9/2016) pagi.

Medali emas diraih penerjun Boni Berdian, Petrus Paramayudo P, Yudho Joko Triono, Cecep Kurnia dan Sukisno di nomor kerjasama di udara (formation skydiving).

Sedangkan perunggu diperoleh dari penerjun Adrianus Gintu, Suprio, Yulianus Sugianto, Wahyudi dan Erick Prahasta di nomor ketepatan mendarat beregu putra.

Keberhasilan ini menambah koleksi medali Aceh hingga, Senin (26/9/2016), yaitu 5 emas, 3 perak dan 5 perunggu.

Sedangkan beberapa cabor masih melakoni pertandingan untuk mengejar medali selama dua hari hingga terakhir ajang PON, Rabu (28/9/2016).

Sementara cabang olahraga panahan Aceh yang tak diunggulkan justru mengukir sejarah di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016. Sejarah baru itu muncul setelah pemanah Tanah Rencong, Nuzul Puji Rama sukses merebut medali emas pada nomor ronde nasional aduan perorangan putra di Lapangan Panahan Kompleks Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (25/9).

Sejarah tersebut baru terukir setelah Aceh menunggu delapan kali pelaksanaan PON. Seperti diketahui, cabang panahan Aceh ini tampil pertama kali di PON XII 1989 di Jakarta. Saat itu panahan menurunkan satu atlet, Irwansyah. Tapi, ia belum mampu memberi medali untuk Tanah Rencong.

Raihan emas bersejarah itu diraih Nuzul setelah membungkam jagoan tuan rumah sekaligus juara bertahan PON 2012 di Riau, Asep Wandi. Tampil di partai final, Nuzul tak gentar menghadapi Asep yang mendapat sokongan dari suporter tuan rumah. Itu terbukti pada set pertama saat Nuzul bisa mengimbangi Asep dengan skor sama 26-26.

Tapi, dalam bidikan di set kedua, Nuzul tertinggal dua angka, 24-26. Setelah itu, Nuzul langsung bangkit dan memperbaiki ketepatan sasaran bidikan. Di set ketiga, Nuzul memimpin dua angka, 28-26. Bahkan Asep belum mampu mengejar ketepatan Nuzul di set keempat seusai memimpin satu angka, 27-28. Kestabilan tembakan Nuzul berlanjut di set kelima dengan skor sama 28. Sebaliknya Asep tertinggal setelah bidikannya menghasilkan poin 26. Nuzul pun berhak mendapatkan emas dengan kemenangan, 7-3.

Nuzul Puji Rama kepada Serambi kemarin mengatakan, dirinya senang bisa meraih medali emas di PON Jabar. Sebelumnya, sebut Nuzul, ia kurang percaya diri menghadapi atlet Jawa Barat di final. Apalagi, Asep Wandi adalah pemecah rekor dan peraih emas di PON XVIII 2012 Riau. “Makanya, saya sempat grogi dan terus memikirkan hal tersebut pada malam sebelum pertandingan,” ungkapnya.

Tapi, lanjut Nuzul, begitu melihat tembakan lawan menurun saat pertandingan, dirinya terus meningkatkan poin. Emas itu, tambah Nuzul, dipersembahkan untuk orang tuanya dan rakyat Aceh. Begitu juga dengan bonus Rp 250 juta untuk orang tua. “Ke depan semoga dapat meraih prestasi lebih baik lagi. Saya akan berlatih terus untuk menghadapi kejuaraan lain,” ujar Nuzul.

Seakan belum puas. Nuzul Puji Rama, Muhammad Heriansyah dan Hendra Muchrizal yang tampil di ronde nasional aduan beregu jarak 40 meter membuat kejutan. Meski hanya memperebutkan perunggu, tapi berhasil menaklukkan wakil Jawa Tengah dengan skor, 6-2.

Sebelumnya, sejarah panahan Aceh mulai diukir lewat penampilan gemilang, Dhia Rahmat. Namun di final, Dhia harus puas meraih perak saat ditaklukkan atlet Jawa Timur yang baru pulang dari Olimpiade Rio de Janeiro Brasil, Riau Ega Agatha Salsabila, Rabu (21/9). Kemudian giliran pemanah Aceh, Nuzul Puji Rama, M Herinsyah dan Hendra Muchizal berusaha bersaing di ronde nasional total beregu. Perjuangan mereka hanya mampu meraih perunggu, Jumat (23/9).

Pelatih Panahan Aceh, Serka Nur Beni mengatakan, raihan medali 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu memang di luar prediksi. Apalagi, dengan waktu Pelatda (Pemusatan latihan daerah) yang diberikan hanya dua bulan jelang PON. Tapi saat latihan dirinya bersama Asisten Pelatih Gagarudi selalu mensupport atlet untuk berlatih keras dan berjuang agar bisa meraih medali di PON Jabar.

Ternyata, sebutnya, mereka semua bisa memberi empat medali untuk Aceh. Ditambahkan, hasil ini sangat membanggakan dan ke depan ia berharap atlet panahan Aceh mendapat hasil lebih baik lagi. Nur Beni menyampaikan terima kasih kepada Pangdam IM dan Dandim 0101/BS yang sudah mendukungnya dengan memberi izin menjadi pelatih panahan Aceh dan berhasil memperoleh medali. “Semoga panahan Aceh terus berprestasi di tingkat nasional,” harapnya. [] Serambinews, Foto : Ilustrasi
×
Berita Terbaru Update