TamiangNews.com, LANGSA - Kehadiran Komisaris di PTP Nusantara I Aceh tidak ada nilai plus bagi Karyawan Perkebunan maupun ekses langsung untuk Perusahaan terbesar di Aceh saat ini, untuk sejumlah elemen masyarakat meminta Menteri BUMN untuk segera mencopot salah seorang Arif Maulana selaku Komisaris PTPN I Aceh.
Hal itu dikatakan oleh Koordinator Lembaga Tinggi Komando Pengendalian Stabilitas Ketahanan Nasional Pers Informasi Negara RI Kota Langsa Irwan SP kepada Wartawan, Kamis (17/6).
Lanjutnya, keberadaan Komisaris hanya sebagai simbol yang menguras dana puluhan juta rupiah, diluar dari fasilitas lainya dari kas PTPN I untuk membayar gaji komisaris.
Dijelaskan juga, seperti keberadaan Arif Maulana sebagai (komisaris) yang di sebut sebut sebagai LSM kemenangan Jokowi. Namun realisasinya tidak ada apapun alias nol besar "hanya boneka".
Ditengah kurangnya stabilitas dan kebobrokan manajemen maupun hasil produksi, sehingga berdampak terhadap penundaan gaji para karyawan dan staf di PTPN I.
Dikatakanya lagi, masih banyak tokoh-tokoh LSM yang mempunyai reputasi dan tras membangun, serta dapat bersigergi baik tingkat daerah maupun pusat untuk berkoordinasi di semua tingkatan.
Seharusnya, dengan keberadaan komisaris tersebut PTPN I akan memberikan dan membawa perubahan bagi PTPN I Aceh. Namun sayang sampai saat ini tidak ada perubahan yang signifikan malah merosot tajam kebawah, ucapnya.
Sementara itu Humas PTPN I Syaifullah.SE ketika di konfirmasi Wartawan diruang kerjanya terkait kinerja dan peran para komisaris mengatakan, komisaris hanya turun kelapangan dan hanya melihat saja kondisi dilapangan.
Ketika disinggung apa hasil dari kunjungan komisaris kelapangan, Syaifullah.SE mengatakan, " Dia tidak cerita sama saya, yang jelas mereka sudah melihat-lihat kebun,"ujarnya. [] Salam
Hal itu dikatakan oleh Koordinator Lembaga Tinggi Komando Pengendalian Stabilitas Ketahanan Nasional Pers Informasi Negara RI Kota Langsa Irwan SP kepada Wartawan, Kamis (17/6).
Lanjutnya, keberadaan Komisaris hanya sebagai simbol yang menguras dana puluhan juta rupiah, diluar dari fasilitas lainya dari kas PTPN I untuk membayar gaji komisaris.
Dijelaskan juga, seperti keberadaan Arif Maulana sebagai (komisaris) yang di sebut sebut sebagai LSM kemenangan Jokowi. Namun realisasinya tidak ada apapun alias nol besar "hanya boneka".
Ditengah kurangnya stabilitas dan kebobrokan manajemen maupun hasil produksi, sehingga berdampak terhadap penundaan gaji para karyawan dan staf di PTPN I.
Dikatakanya lagi, masih banyak tokoh-tokoh LSM yang mempunyai reputasi dan tras membangun, serta dapat bersigergi baik tingkat daerah maupun pusat untuk berkoordinasi di semua tingkatan.
Seharusnya, dengan keberadaan komisaris tersebut PTPN I akan memberikan dan membawa perubahan bagi PTPN I Aceh. Namun sayang sampai saat ini tidak ada perubahan yang signifikan malah merosot tajam kebawah, ucapnya.
Sementara itu Humas PTPN I Syaifullah.SE ketika di konfirmasi Wartawan diruang kerjanya terkait kinerja dan peran para komisaris mengatakan, komisaris hanya turun kelapangan dan hanya melihat saja kondisi dilapangan.
Ketika disinggung apa hasil dari kunjungan komisaris kelapangan, Syaifullah.SE mengatakan, " Dia tidak cerita sama saya, yang jelas mereka sudah melihat-lihat kebun,"ujarnya. [] Salam