TamiangNews.com, KARANG BARU - Sumpah serapah warga setiap malam maupun pagi hingga siang hari acapkali dicetuskan masyarakat dialamatkan ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Aceh Tamiang dan Langsa yang memadamkan aliran listriknya ke pelanggan tanpa adanya pemberitahuan, hal ini sangat meresahkan warga dan dunia usaha.
Pemadaman listrik terhadap pelanggan terjadi sudah terjadi selama hampir sepekan ini di Aceh Tamiang dan Kota Langsa, dari pagi hingga tengah malam yang membuat para pelanggan mengeluh.
Zainal, warga Gampong Blang, Kec. Langsa Kota, kepada wartawan mengatakan bahwa pemadaman aliran listrik sejak pukul 18.30 - 23.30 Selasa (10/5) malam, tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
Selain itu seperti Gampong, PB Blang Paseh, Gampong Teugoh juga mengalami hal yang serupa, masih menurut, Zainal, PLN menunjukkan kinerja yang tak profesional dan terkesan seperti Perusahaan Lilin Negara (PLN).
Dan pada pagi harinya juga dibeberapa seperti Gampong Jawa, PB Seulemak, Sungai Pauh, Matang Seulimeng, Meutia, Daulat juga terjadi pemadaman aliran listrik secara bergiliran.
"Kalau memang tak mampu mengelola listrik dengan baik, copot saja kepala PLN Area Langsa, seharusnya ada pemberitahuan ke masyarakat Langsa," ujar Zainal kesal.
Disamping itu juga, pihak manajemen PLN harus bisa melihat dampak pemadaman listrik tersebut yang dirasakan pengusahaan lokal seperti warnet dan bahkan penjual makanan malam hari terpaksa merugi karena listrik padam.
Lanjutnya, padamnya listrik juga sangat berefek terhadap pertumbuhan ekonomi mikro rakyat yang mana memang sepenuhnya mengantungkan hidup atas dasar aliran listrik.
Hal senada juga diungkapkan oleh Abdul Razaq warga Kampong Tanjung Seumantoh Kecamatan Karang Baru membuka tempat membaca Al quran dirumahnya, mengatakan bahwa hari ini (Selasa--) juga terjadi padam listrik yang membuat kelimpungan anak-anak terpaksa dipulangkan. "Terpaksa anak-anak kita pulangkan karena aliran listrik padam," ujar Razaq kesal.
Ironisnya lagi katanya saat ini anak anak sedang giat giatnya belajar untuk ikut ujian nasional tapi lampu selalu padam, kalau begini caranya PLN dapat dikatakan bahwa merekalah sebuah perusahaan negara yang sengaja membodohkan rakyatnya.
Untuknitu dia mengharapkan para pemerhati sosial dapat menuntut PLN inikan hak hak konsumen telah terabaikan, papar Razaq kecewa.
Sementara itu Kepala Area PLN Cabang Langsa, Herry Junaidi, yang dikonfirmasi pihak wartawan mengatakan bahwa membenarkan pasokan aliran listrik ke Kota Langsa mati secara bergiliran karena pasokan aliran listrik dari pembangkit yang ada di Lhokseumawe terputus. Sejauh ini kita juga belum tau ada kendala apa hingga terjadi pemutusan dari Lhokseumawe,
"suplay arus dari pembangkit Lhokseumawe terputus dan belum tau apa penyebabnya, dan terpaksa pasokan aliran listrik dari Medan yang kita pakai, namun demikian tak mampu memenuhi kuota yang ada," papar Heri. Namun demikian,
Pemadaman listrik terhadap pelanggan terjadi sudah terjadi selama hampir sepekan ini di Aceh Tamiang dan Kota Langsa, dari pagi hingga tengah malam yang membuat para pelanggan mengeluh.
Zainal, warga Gampong Blang, Kec. Langsa Kota, kepada wartawan mengatakan bahwa pemadaman aliran listrik sejak pukul 18.30 - 23.30 Selasa (10/5) malam, tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
Selain itu seperti Gampong, PB Blang Paseh, Gampong Teugoh juga mengalami hal yang serupa, masih menurut, Zainal, PLN menunjukkan kinerja yang tak profesional dan terkesan seperti Perusahaan Lilin Negara (PLN).
Dan pada pagi harinya juga dibeberapa seperti Gampong Jawa, PB Seulemak, Sungai Pauh, Matang Seulimeng, Meutia, Daulat juga terjadi pemadaman aliran listrik secara bergiliran.
"Kalau memang tak mampu mengelola listrik dengan baik, copot saja kepala PLN Area Langsa, seharusnya ada pemberitahuan ke masyarakat Langsa," ujar Zainal kesal.
Disamping itu juga, pihak manajemen PLN harus bisa melihat dampak pemadaman listrik tersebut yang dirasakan pengusahaan lokal seperti warnet dan bahkan penjual makanan malam hari terpaksa merugi karena listrik padam.
Lanjutnya, padamnya listrik juga sangat berefek terhadap pertumbuhan ekonomi mikro rakyat yang mana memang sepenuhnya mengantungkan hidup atas dasar aliran listrik.
Hal senada juga diungkapkan oleh Abdul Razaq warga Kampong Tanjung Seumantoh Kecamatan Karang Baru membuka tempat membaca Al quran dirumahnya, mengatakan bahwa hari ini (Selasa--) juga terjadi padam listrik yang membuat kelimpungan anak-anak terpaksa dipulangkan. "Terpaksa anak-anak kita pulangkan karena aliran listrik padam," ujar Razaq kesal.
Ironisnya lagi katanya saat ini anak anak sedang giat giatnya belajar untuk ikut ujian nasional tapi lampu selalu padam, kalau begini caranya PLN dapat dikatakan bahwa merekalah sebuah perusahaan negara yang sengaja membodohkan rakyatnya.
Untuknitu dia mengharapkan para pemerhati sosial dapat menuntut PLN inikan hak hak konsumen telah terabaikan, papar Razaq kecewa.
Sementara itu Kepala Area PLN Cabang Langsa, Herry Junaidi, yang dikonfirmasi pihak wartawan mengatakan bahwa membenarkan pasokan aliran listrik ke Kota Langsa mati secara bergiliran karena pasokan aliran listrik dari pembangkit yang ada di Lhokseumawe terputus. Sejauh ini kita juga belum tau ada kendala apa hingga terjadi pemutusan dari Lhokseumawe,
"suplay arus dari pembangkit Lhokseumawe terputus dan belum tau apa penyebabnya, dan terpaksa pasokan aliran listrik dari Medan yang kita pakai, namun demikian tak mampu memenuhi kuota yang ada," papar Heri. Namun demikian,
"kita bukan tak mau memberikan pemberitahuan ke pelanggan, tapi memang semuanya tetap kita koordinasikan dulu ke Lhokseumawe,"ujar Heri angkuh. (Saipul alam).