Notification

×

Iklan

Iklan

Pilkada Aceh Tamiang 2017 Butuh Anggaran Rp 27,9 Miliar

Minggu, 15 Mei 2016 | Mei 15, 2016 WIB | 0 Views Last Updated 2017-10-29T09:20:08Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
TamiangNews.com, KARANG BARU – Komisi Independen Pemilihan (KIP) dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menyepakati besaran dana penyelenggaraan pilkada sebesar Rp 27,9 miliar. Jumlah tersebut menyusut dari yang diusulkan KIP sebelumnya sebesar Rp 31,5 miliar.

“Kebutuhan dana Pilkada Aceh Tamiang yang sudah kita hitung mencapai Rp 31,5 miliar. Namun setelah kita duduk dengan TAPK (Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten), membahas dan memilahkan anggaran, jumlahnya berkurang menjadi Rp 27,9 miliar,” sebut Ketua KIP Aceh Tamiang, Alhamda, kepada Serambi, Jumat (13/5).

Dari jumlah yang telah disepakati itu, Pemkab lanjut Alhamda, baru mengalokasikan Rp 10 miliar dalam APBK 2016. Sedangkan sisanya akan dialokasikan dalam APBK Perubahan.

Dijelaskannya, besarnya dana Pilkada 2017 antara lain disebabkan membengkaknya honor penyelenggara pilkada, sesuai dengan aturan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri.

Alhamda mencontohkan honor Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK), dimana sebelumnya Rp 1,1 juta per bulan sekarang naik menjadi Rp 1,8 juta. Sedangkan untuk anggota PPK dikurangi Rp 100.000. Kenaikan honor ini juga terjadi di tingkat penyelenggara desa dan penyelenggara pemungutan suara di TPS.

Selain itu, tambah Alhamda, kenaikan juga terjadi pada pembiayaan alat peraga. Sebelumnya alat peragakampanye disediakan dan ditanggung oleh calon, namun pada Pilkada 2017 nanti ditanggung oleh KIP.

“KIP Tamiang memprediksi ada 11 pasangan bakal calon kepala daerah yang akan muncul, dan kebutuhan biaya alat peraga satu pasang kepala daerah diprediksi mencapai Rp 500 juta,” ujarnya.

Apabila ternyata nanti jumlah pasangan calon yang muncul ternyata tidak sampai 11 pasangan, maka dana yang tidak terpakai akan dikembalikan ke daerah.

Pembengkakan biaya juga terjadi pada perekutan relawan yang membantu KIP melakukan sosialisasi segala sesuatu yang berkaitan dengan pilkada, terutama sosialisasi pada kelompok agama, perempuan, pemilih pemula, dan warga kelompok pinggiran.

“Selanjutnya penambahan biaya cetak kertas suara, yang berbanding lurus dengan kenaikan pemilih dari 187 ribu menjadi 191 ribu juga membuat anggaran pilkada membengkak,” kata Alhamda.

Sumber : Serambinews.com
×
Berita Terbaru Update