TamiangNews.com, BANDUNG - Pasca gajah Sumatera bernama Yani mati, Rabu, 11 Mei 2016, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengajak tiga juta follower media sosialnya untuk memboikot Kebun Binatang Bandung. Melalui akun instagramnya @ridwankamil, dia mengeluarkan seruan boikot Kebun Binatang Bandung dengan tagar #BoikotBonbinBDG.
Saat ditemui di rumah dinasnya di Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Ridwan Kamil menjelaskan maksud dan tujuan ajakan untuk memboikot Kebun Binatang Bandung tersebut.
"Hastag boikot itu supaya mereka (pengelola Kebun Binatang Bandung) paham kita sudah kecewa sampai maksimal. Soalnya sudah pakai #savebandungzoo, kemudian teguran lewat dinas yang menyampaikan untuk diperbaiki ternyata tidak ada perbaikan. Sementara bangunan komersil malah lebih banyak," ujar Ridwan Kamil, Jumat, 13 Mei 2016.
Ridwan Kamil mengajak masyarakat Kota Bandung agar tidak mengunjungi Kebun Binatang Bandung sebelum pengelola berbenah diri dan memperbaiki fasilitas-fasilitas pengunjung serta satwa.
"Sementara tidak usah datang dulu sampai mereke menunjukkan niat baik. Percuma kita datang, mereka dapat uang tiket, dapat pemasukan, tapi tidak bermuara pada kesejahteraan hewan," jelasnya.
Ridwan Kamil menambahkan, ajakan boikot tersebut sejalan dengan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Wilayah Jawa Barat yang menyarankan agar Kebun Binatang Bandung ditutup sementara karena kekhawatiran adanya jenis penyakit zoonosis pasca kematian gajah Yani. Zoonosis adalah penularan penyakit dari hewan kepada manusia.
"Saya akan melakukan apapun untuk aspirasi publik dipenuhi keselamatan dan kesehatannya. Kalau ada ancaman seperti itu jelas saya akan mendukung, karena secara kasat mata saja sudah tidak layak," tuturnya.
Rabu lalu, Ridwan sempat mengunjungi Yani, satwa koleksi Kebun Binatang Bandung itu. Saat itu Yani sudah sekarat, terbaring tak berdaya di bawah tenda terpal biru. Gajah berusia 37 tahun itu akhirnya mati pada petang harinya.
Sumber : Tempo.co, Foto : Ilustrasi
Saat ditemui di rumah dinasnya di Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Ridwan Kamil menjelaskan maksud dan tujuan ajakan untuk memboikot Kebun Binatang Bandung tersebut.
"Hastag boikot itu supaya mereka (pengelola Kebun Binatang Bandung) paham kita sudah kecewa sampai maksimal. Soalnya sudah pakai #savebandungzoo, kemudian teguran lewat dinas yang menyampaikan untuk diperbaiki ternyata tidak ada perbaikan. Sementara bangunan komersil malah lebih banyak," ujar Ridwan Kamil, Jumat, 13 Mei 2016.
Ridwan Kamil mengajak masyarakat Kota Bandung agar tidak mengunjungi Kebun Binatang Bandung sebelum pengelola berbenah diri dan memperbaiki fasilitas-fasilitas pengunjung serta satwa.
"Sementara tidak usah datang dulu sampai mereke menunjukkan niat baik. Percuma kita datang, mereka dapat uang tiket, dapat pemasukan, tapi tidak bermuara pada kesejahteraan hewan," jelasnya.
Ridwan Kamil menambahkan, ajakan boikot tersebut sejalan dengan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Wilayah Jawa Barat yang menyarankan agar Kebun Binatang Bandung ditutup sementara karena kekhawatiran adanya jenis penyakit zoonosis pasca kematian gajah Yani. Zoonosis adalah penularan penyakit dari hewan kepada manusia.
"Saya akan melakukan apapun untuk aspirasi publik dipenuhi keselamatan dan kesehatannya. Kalau ada ancaman seperti itu jelas saya akan mendukung, karena secara kasat mata saja sudah tidak layak," tuturnya.
Rabu lalu, Ridwan sempat mengunjungi Yani, satwa koleksi Kebun Binatang Bandung itu. Saat itu Yani sudah sekarat, terbaring tak berdaya di bawah tenda terpal biru. Gajah berusia 37 tahun itu akhirnya mati pada petang harinya.
Sumber : Tempo.co, Foto : Ilustrasi