TamiangNews.com, KARANG BARU - DPRK Aceh Tamiang serius mengawasi pelaksanaan pembangunan gedung SMAN3 Manyak Payed dari bantuan Kementrian Pendidikan tahun 2015 senilai Rp 1,8 miliar yang dikerjakan swakelola oleh komite sekolah.
"Berdasarkan komitmen Dinas Pendidikan dan komite sekolah, pembangunannya akan rampung akhir Mei 2016, dan memasuki tahun ajaran baru sudah bisa melaksanakan penerimaan siswa baru," ungkap Ketua Komisi D DPRK Saiful Bahri yang didampingi anggota komisi Mustaqim dan Saiful Sofian , usai rapat dengan pihak Dinas Pendidikan, Komite SMAN3 Manyak Payed, Ketua MPD Aceh Tamiang Mukhlis serta Camat Manyak Payed Wan Irwansyah, di ruang Komisi D, Selasa (10/5).
Saiful Bahri mengatakan, dari hasil pertemuan tersebut terkuak bahwa dana pembangunan sekolah masih tersisa sekitar Rp 200 juta. Begitu juga material sudah masuk ke lokasi untuk melanjutkan pekerjaan.
"Kalau informasi dari komite pembangunan, kendala yang disampaikan kepada dewan yakni pada awal pembangunannya lokasi sekolah mengalami kebanjiran," ujar Saiful.
Terpisah Ketua MPD Aceh Mukhlis mengatakan, panitia seharusnya dapat bekerjasama dengan sebaik sehingga pelaksanaan pembangunannya tidak bermasslah.
"Terutama keterbukaan mengenai anggaran," pesannya, seraya meminta Dinas Pendidikan meningkatkan pengawasan terhadap pembangunan sekolah tersebut.
Sumber : Medanbisnis
"Berdasarkan komitmen Dinas Pendidikan dan komite sekolah, pembangunannya akan rampung akhir Mei 2016, dan memasuki tahun ajaran baru sudah bisa melaksanakan penerimaan siswa baru," ungkap Ketua Komisi D DPRK Saiful Bahri yang didampingi anggota komisi Mustaqim dan Saiful Sofian , usai rapat dengan pihak Dinas Pendidikan, Komite SMAN3 Manyak Payed, Ketua MPD Aceh Tamiang Mukhlis serta Camat Manyak Payed Wan Irwansyah, di ruang Komisi D, Selasa (10/5).
Saiful Bahri mengatakan, dari hasil pertemuan tersebut terkuak bahwa dana pembangunan sekolah masih tersisa sekitar Rp 200 juta. Begitu juga material sudah masuk ke lokasi untuk melanjutkan pekerjaan.
"Kalau informasi dari komite pembangunan, kendala yang disampaikan kepada dewan yakni pada awal pembangunannya lokasi sekolah mengalami kebanjiran," ujar Saiful.
Terpisah Ketua MPD Aceh Mukhlis mengatakan, panitia seharusnya dapat bekerjasama dengan sebaik sehingga pelaksanaan pembangunannya tidak bermasslah.
"Terutama keterbukaan mengenai anggaran," pesannya, seraya meminta Dinas Pendidikan meningkatkan pengawasan terhadap pembangunan sekolah tersebut.
Sumber : Medanbisnis
