TamiangNews.com, BANDA ACEH- Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menutup kegiatan bimbingan teknis Diplomasi Budaya Damai untuk Generasi Muda di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Selasa (3/5).
Kegiatan yang dimulai sejak 30 April itu, berhasil ‘meluluskan’ 100 pemuda dari berbagai kabupaten/kota di Aceh menjadi pelopor Aceh damai.
Kasubdit Diplomasi Budaya Dalam Negeri, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kemendikbud, Dra Triana Wulandari MSi saat menutup acara tersebut mengatakan, suasana aman dan damai merupakan syarat utama pembangunan.
Itu sebabnya, dia berharap para pemuda yang telah dilatih tersebut bisa mempelopori perdamaian di lingkungannya masing-masing.
Selama empat hari para peserta telah diberi pemahaman budaya damai. “Anda semua adalah calon-calon pelopor budaya damai,” kata Triana Wulandari.
Sedangkan Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Dr Nadjamuddin Ramly MSi mengatakan, negeri ini indah karena adanya keberagaman, maka hargailah keberagaman tersebut. Dia meminta pemuda menjauhkan emosi dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Aceh ini bisa damai karena para pihak yang berdamai menjauhkan sikap emosi. Namun, hari-hari ini, persoalan bendera (bintang bulan) saya baca di koran belum terselesaikan.
Kita harus ingat, dalam negosiasi itu harus win win solution, tidak mungkin salah satu pihak yang menang mutlak,” kata Nadjamuddin.
Bimbingan teknis kali ini merupakan gelombang kedua. Pelatihan gelombang pertama sudah dituntaskan pertengahan bulan lalu.
Sumber : serambinews
Kegiatan yang dimulai sejak 30 April itu, berhasil ‘meluluskan’ 100 pemuda dari berbagai kabupaten/kota di Aceh menjadi pelopor Aceh damai.
Kasubdit Diplomasi Budaya Dalam Negeri, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kemendikbud, Dra Triana Wulandari MSi saat menutup acara tersebut mengatakan, suasana aman dan damai merupakan syarat utama pembangunan.
Itu sebabnya, dia berharap para pemuda yang telah dilatih tersebut bisa mempelopori perdamaian di lingkungannya masing-masing.
Selama empat hari para peserta telah diberi pemahaman budaya damai. “Anda semua adalah calon-calon pelopor budaya damai,” kata Triana Wulandari.
Sedangkan Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Dr Nadjamuddin Ramly MSi mengatakan, negeri ini indah karena adanya keberagaman, maka hargailah keberagaman tersebut. Dia meminta pemuda menjauhkan emosi dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Aceh ini bisa damai karena para pihak yang berdamai menjauhkan sikap emosi. Namun, hari-hari ini, persoalan bendera (bintang bulan) saya baca di koran belum terselesaikan.
Kita harus ingat, dalam negosiasi itu harus win win solution, tidak mungkin salah satu pihak yang menang mutlak,” kata Nadjamuddin.
Bimbingan teknis kali ini merupakan gelombang kedua. Pelatihan gelombang pertama sudah dituntaskan pertengahan bulan lalu.
Sumber : serambinews
