TamiangNews.com, BANDA ACEH - Muzakkir Umar satu-satunya peserta yang mewakili Asprov PSSI Aceh untuk mengikuti Kursus Wasit Futsal Nasional yang digelar 4-8 April di Bali. Pemuda kelahiran Lhokseumawe pada 1988 ini menjadi wasit Aceh pertama yang menyandang lisensi ‘Wasit Level Satu Nasional’.
Kepada Serambi kemarin, Muzakkir mengatakan, selama empat hari mendapatkan beragam materi. Mulai dari ateri pengayaan untuk wasit selama dua hari, tes fisik, tes tertulis guna mengukur wawasan dan pengetahuan wasit. Kemudian praktik lapangan sebagai wasit futsal. Segala aspek yang dibutuhkan oleh seorang wasit untuk menjadi wasit nasional digembleng dalam kursus ini. “Pelatihan ini diikuti oleh 33 orang wasit futsal dari seluruh Indonesia,” ujar Muzakkir yang kini berdomisili di Banda Aceh.
Muzakkir mengisahkan, awal memulai karir sebagai wasit futsal sejak tahun 2011 dibawah naungan Askot PSSI Kota Banda Aceh. Ia lulus menjadi Wasit Futsal Level Dua pada tahun 2015. Tidak berhenti disitu, pria setinggi 170 cm ini kini telah menjadi Wasit Futsal Level Satu Nasional. Ini merupakan suatu prestasi tersendiri untuk dunia oleh raga futsal Aceh. Dia siap untuk berbagi ilmu dengan semua rekan-rekan wasit futsal lainnya guna mendorong agar futsal aceh menjadi lebih baik lagi. “Kita berharap agar Aceh ke depan memiliki klub futsal profesional yang berlaga di Pro Futsal Leauge agar bisa mengharumkan nama Aceh,” harapnya.
Atas keberhasilan itu, Muzakkir berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya dalam meniti karier sebagai wasit futsal. Tentunya kepada semua yang telah membantu, menjadi sponsor, dukungan dari teman-teman wasit lainnya, juga semua pihak yang selama ini terlibat di olah raga futsal. Mulai dari sejak menjadi wasit futsal, Wasit Level Dua, hingga Wasit Level Satu Nasional. Diharapkan ilmu yang diperolehnya dapat berkontribusi untuk kemajuan futsal Aceh. “Kita hari ini harus punya semangat yang sama untuk terus mamajukan olahraga futsal, khususnya wasit, juga atlet-atletnya sehingga futsal Aceh menjadi cabang yang disegani di semua level,” ujarnya. (serambinews)
Kepada Serambi kemarin, Muzakkir mengatakan, selama empat hari mendapatkan beragam materi. Mulai dari ateri pengayaan untuk wasit selama dua hari, tes fisik, tes tertulis guna mengukur wawasan dan pengetahuan wasit. Kemudian praktik lapangan sebagai wasit futsal. Segala aspek yang dibutuhkan oleh seorang wasit untuk menjadi wasit nasional digembleng dalam kursus ini. “Pelatihan ini diikuti oleh 33 orang wasit futsal dari seluruh Indonesia,” ujar Muzakkir yang kini berdomisili di Banda Aceh.
Muzakkir mengisahkan, awal memulai karir sebagai wasit futsal sejak tahun 2011 dibawah naungan Askot PSSI Kota Banda Aceh. Ia lulus menjadi Wasit Futsal Level Dua pada tahun 2015. Tidak berhenti disitu, pria setinggi 170 cm ini kini telah menjadi Wasit Futsal Level Satu Nasional. Ini merupakan suatu prestasi tersendiri untuk dunia oleh raga futsal Aceh. Dia siap untuk berbagi ilmu dengan semua rekan-rekan wasit futsal lainnya guna mendorong agar futsal aceh menjadi lebih baik lagi. “Kita berharap agar Aceh ke depan memiliki klub futsal profesional yang berlaga di Pro Futsal Leauge agar bisa mengharumkan nama Aceh,” harapnya.
Atas keberhasilan itu, Muzakkir berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya dalam meniti karier sebagai wasit futsal. Tentunya kepada semua yang telah membantu, menjadi sponsor, dukungan dari teman-teman wasit lainnya, juga semua pihak yang selama ini terlibat di olah raga futsal. Mulai dari sejak menjadi wasit futsal, Wasit Level Dua, hingga Wasit Level Satu Nasional. Diharapkan ilmu yang diperolehnya dapat berkontribusi untuk kemajuan futsal Aceh. “Kita hari ini harus punya semangat yang sama untuk terus mamajukan olahraga futsal, khususnya wasit, juga atlet-atletnya sehingga futsal Aceh menjadi cabang yang disegani di semua level,” ujarnya. (serambinews)